Jofan duduk diam di hadapan Bobby yang memeriksa tekanan darah, suntikan kembali di berikan. Bukan lagi penenang, tetapi vitamin sebagai penambah stamina untuk memulihkan energi dalam diri sang sahabat sekaligus pasiennya tersebut. Semua sudah normal kembali, hanya rasa lemas yang dirasakan oleh Jofan. “Istirahat dulu untuk beberapa hari ini, jangan memforsir diri terlalu berlebihan. Aku tahu kamu workholic, tapi stres hanya akan memicu penderitaanmu muncul tanpa diharapkan.” Bobby mengingatkan Jofan yang tak merespons ucapannya, tatapan sedikit kosong dengan wajah datar yang khas. “Dia kembali,” tukas Jofan singkat menghentikan gerakan tangan Bobby yang merapikan peralatan medisnya, “Iblis itu datang lagi untuk memaksaku.” Jofan mengatakan hal ambigu, Bobby terkesiap. Wanita yang dimak