NAWANG 42

1431 Kata

Angga menyorotkan senternya ke area pemakaman. Bulu kuduknya beneran meremang, dia bingung mau melangkah maju atau balik badan. Tapi blok yang dicari tinggal beberapa langkah lagi. Lagi pula, pikirannya bodoh sekali, nggak mungkin papanya tidur di samping makam mamanya, kan? tempat ini tidak ada atapnya, bagaimana kalau hujan? Angga menengadahkan wajahnya ke atas. Langit bertabur ribuan bintang. Ini masih di Jakarta tapi bintang di atas pemakaman ini terlihat banyak sekali. Seolah arwah orang-orang yang meninggal pergi ke langit dan berubah jadi bintang.   Dengan memberani-beranikan diri, Angga melangkah menuju blok yang dimaksud. Kalau tidak memastikan sendiri, selamanya Angga akan diliputi perasaan bersalah dan menyesal. Semakin mendekati makam mamanya, bukan perasaan takut yang berkec

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN