“Sampaikan permintaan maaf Mama pada Kienar, Angga.” Mamanya terlihat lelah dan seolah akan tertidur lagi. Angga belum bisa menerima apa yang baru saja dikatakan mamanya, dia berdiri mendekati Mama dan mengguncang tubuhnya pelan. “Ma, siapa orang tua Kienar itu, Ma? Siapa mereka?” Namun mamanya sudah lelap dan tidak bisa mendengar lagi kata-kata Angga. Dan Angga juga tidak ingin mengganggu istirahat wanita yang sudah berada di ambang kematian. Dokter bilang waktunya tidak lama lagi. Angga menundukkan kepala dan kembali terduduk di kursi yang ada di samping tempat tidur. Kepalanya ditekuk dalam dan dia mulai sesenggukkan. Tidak menyangka takdir akan mempermainkannya seperti ini. Kienar hamil anak Bumi, dia menikahi Kienar, dan Mamanya penyebab kematian orang tua Kienar. L