Airin masuk ke dalam kamar dengan perasaan kacau. Bara sangat menjengkelkan dan membuatnya kesal bukan main. Dia pikir mereka akan berbaikan dan Bara akan meminta maaf padanya, ternyata dia salah. “Rin! Buka pintunya, Rin!” Terdengar suara Sandra yang menggedor-gedor pintu kamarnya. Airin yang tengah duduk di atas ranjang sembari menahan kesal pun beranjak berdiri dan membuka pintu kamarnya. “Lo kenapa? Tuh, Bara di depan nyariin!” ujar Sandra yang juga dengan nada sebal. “Suruh dia pulang saja! Aku lagi gak mood,” ucapnya ketus. Airin kembali melangkah ke arah ranjang meninggalkan Sandra yang masih berdiri di depan pintu kamar dengan tatapan bingung. Akhirnya Sandra pun menemui Bara yang masih menunggu di depan pintu unitnya. “Lo balik, Bar. Airin lagi gak mood katanya. Lagian