Auriga dan Airin sudah berada di dalam taksi yang akan membawa mereka ke hotel tempat di mana pria itu menginap untuk satu Minggu ke depan di kota yang terkenal dengan nama kota pahlawan. Taksi online itu berhenti di pelataran lobby hotel bintang lima terbesar di kota pahlawan ini. Sebelum turun, Auriga ingin memastikan sekali lagi atas kesediaan Airin untuk menjadi teman tidurnya selama satu pekan. Karena pria itu bisa merasakan ada rasa takut dan keraguan pada diri gadis itu, dia tidak ingin kalau pada akhirnya Airin menyesal dengan keputusan yang telah diambilnya. Airin menoleh ke arah pria di sebelahnya, karena mereka tidak juga turun dari mobil padahal mereka sudah sampai di tempat tujuan. “Apa ada masalah?” tanya Airin seraya memasang wajah bingung. Auriga mengembuskan napas pa