Airin memilih mengabaikan lelaki itu dan berjalan cepat. Namun nahas, Bara berhasil mencekal pergelangan tangannya dan menahan gadis itu yang berusaha untuk menghindar darinya. “Lepasin aku, Bara!” desis Airin berusaha untuk melepaskan tangannya dari cekalan pria itu. “Begini cara kamu, Rin, mutusin aku demi suami orang?!” seru Bara dengan mata yang menatap tajam gadis itu. Airin tidak menjawab pertanyaan pria itu, lebih mencoba untuk melepaskan tangannya dari cengkeraman Bara. “Jangan memberontak, Rin, aku gak bakal nyakitin kamu,” kata pria itu tajam. Namun, tetap saja Airin tidak mempercayai pria itu. Bara bisa saja melakukan apa pun padanya karena sakit hati atau apa lah yang menyebabkan dirinya memendam dendam padanya. “Lepasin aku atau aku teriak?!” ancam Airin dengan tata

