79. Diserang

1311 Kata

Pagi harinya, Arkan sudah terjaga lebih dulu. Mereka tertidur di sofa bed ruang kerjanya sejak tadi malam. Usai bercinta mereka tidak berpindah ke kamar dan tetap berbaring di sana hingga pagi menjelang. Airin berbaring membelakangi Arkan, membuat lelaki itu dengan bebas menciumi punggung istrinya yang polos. Tangan pria itu membelai perut Airin yang masih rata, mengusap lembut karena di sanalah calon bayi mereka berada. Tidur gadis itu terganggu, lalu memutar tubuhnya menjadi menghadap ke arah suaminya dan memeluknya erat. “Pagi,” sapa Arkan dengan suara seraknya. Airin bergumam. “Mau menghadiri pernikahan Prasetyo?” tanya Arkan. Dia ingat kalau belum membahasnya dengan sang istri mengenai masalah itu. Airin menjauhkan wajahnya dari tubuh suaminya dan membuat wajah mereka seja

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN