Alea duduk di sofa set kamarnya yang sudah lama tak ia tempati, kamar di rumah Franco Wijaya, papanya. Saat pulang dari bekerja beberapa waktu lalu pengemudi taksi yang ia pesan membuatnya tak sadarkan diri dan kemudian Alea sadar sudah berada di kamarnya ini, ia tak tahu apa tujuan papanya menculiknya seperti ini, jika papanya itu menghubungi dirinya dan memintanya pulang ia pasti bersedia kenapa harus dengan cara menculiknya seperti ini. Beberapa hari ini juga ia dibiarkan dikamarnya dengan penjagaan ketat oleh bodyguard di depan pintu kamarnya tanpa boleh keluar dari kamar, makanan juga diantar oleh asisten rumah tangga. Semenjak pulang papa dan mamanya belum menemuinya sama sekali, ia tahu papa dan mamanya pasti marah padanya tapi itu sudah menjadi pilihannya, kenapa sekarang papanya