Tidak bisa berpikir lagi, Rubby sudah kehilangan semua rasa nyaman saat Reynan jauh darinya. Mungkin benar, jika ia mengatakan dirinya adalah t***l. Rubby mengagungkan cinta yang nyata ya tidak mungkin ia miliki. Kalimat Josep yang panjang lebar malam itu, cukup mengubah semua pendiriannya. Ia harus segera mengambil keputusan. Namun sekali lagi pikirannya lebih dulu memanipulasi, bahwa saat ini Rubby sedang hamil. Apa bisa ia mengambil keputusan ini. Bagaimana dengan anaknya nanti? Lalu bagaimana dengan kehidupannya? Apa bisa hidup sendiri dengan keadaan yang sedang hamil? Derap langkah memasuki kamarnya, gadis itu mendekat ke arah pintu untuk membuka kan pintu. "Hay!" Reynan berdiri di ambang pintu dengan mulutnya yang menguar bau alkohol. Rubby mematung, "Ka-kamu kenapa?" Reynan

