Brak Perhatian Keanu sontak beralih pada sosok wanita yang baru saja membuka pintu. Napas wanita itu terengah-engah seperti habis lari maraton. Wajahnya pucat tanpa sapuan bedak dan lipstik. Rambutnya awut-awutan, tetapi tak mengurangi kecantikan wanita itu. Jantung Keanu seolah berhenti berdetak saat melihat wanita itu. Sisil. Tubuh Keanu seketika menegang, seolah dunia di sekitarnya membeku. Wanita yang selama ini diyakininya telah meninggal berdiri di sana—hidup, nyata, dan jelas bukan bagian dari mimpi buruk yang selama ini menghantuinya. “Maaf… saya terlambat, Pak Suryo,” Sisil berkata dengan terbata-bata, tidak menyadari tatapan tajam yang terus mengunci dirinya dari Keanu. Pak Suryo yang memimpin rapat hanya menghela napas berat. “Masuk dan duduk, Sisil. Tapi lain kali janga