Akhir yang Indah

1668 Kata

Nahla membaringkan tubuhnya di samping Hana. Kamar sederhana tapi bersih, sama seperti kamar Ahsan, banyak buku berjejer rapi di rak khusus yang tergantung di dinding. Nahla memuji kecantikan alami Hana, rambut panjang hitam lebat menyentuh pinggul, kulit putih yang tidak pernah terkena sinar matahari, itulah kelebihan wanita yang selalu menutup aurat. Kulitnya tidak perlu lagi mendapatkan perawatan. Awalnya Hana membuka jilbabnya malu malu, Nahla memberikan semacam support supaya gadis lebih percaya diri. "Mbak, beneran suka sama Bang Ahsan?" Hana memiringkan tubuhnya sedikit menghadap Nahla, mereka baru saja masuk ke dalam kamar sepuluh menit yang lalu. "Kenapa? Apa Hana tidak percaya?" "Percaya sih, tapi Mbak itu terlalu cantik buat Bang Ahsan, lihat aja gayanya jadul begitu." Han

Cerita bagus bermula dari sini

Unduh dengan memindai kode QR untuk membaca banyak cerita gratis dan buku yang diperbarui setiap hari

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN