40~DS

1447 Kata

“Nar.” Sinar mendesah, hampir frustasi ketika melihat Praba kembali mendatangi kantornya di sore hari. “Apa lagi sekarang?” tanya Sinar malas. Berusaha memasang senyum karena mereka masih berada di area kantor. “Masa’ Ayah nggak paham-paham waktu aku bilang jangan ke sini lagi.” “Jangan blokir nomor Ayah, kalau memang kamu nggak mau Ayah ke sini,” ujar Praba. Sinar berdecak. “Nanti aku buka, asal Ayah jangan lagi datang-datang ke kantorku!” “Buka sekarang,” titah Praba menunjuk ponsel yang ada di genggaman Sinar. “Kamu bisa lupa kalau nunggu nanti-nanti.” Malas berdebat, Sinar pun membuka ponselnya dan melakukan perinta Praba. “Sudah. Sekarang Ayah bisa pergi. Telpon aku kalau mau bicara, jangan pernah datang ke sini lagi.” “Besok ada pembeli yang mau lihat rumah.” Tidak ada lagi s

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN