74~DS

1188 Kata

“s**t!” Elo memaki keras setelah membaca surat yang ada di mejanya. Merematnya dalam genggaman, lalu melempar keras ke atas meja. Tidak hanya itu, Elo juga menendang kaki mejanya dengan keras. Ia sudah tidak peduli dengan tatapan tanya atau pendapat karyawan lain padanya. Yang jelas, Elo saat ini benar-benar murka. Sinar tidak pulang ke kosan, tidak masuk kerja, dan tidak bisa ditemui di mana pun. Elo tidak bisa menghubungi istrinya dengan cara apa pun. Lantas, ketika ia menginjakkan kaki di kantor, surat panggilan dari Pengadilan Agama sudah tergeletak kaku di mejanya. Sinar, mengajukan gugatan cerai. Ke mana lagi Elo harus mencari istrinya kali ini? Di antara kekalutan yang ada, nama Praba muncul dalam benak Elo. Ya! Sinar pasti meminta bantuan ayahnya lagi. Karena itulah, Elo lan

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN