Bintang akhirnya memutuskan bangkit dari tidur. Menyalakan lampu di atas kepala ranjang, lalu menatap Sinar yang masih terpejam. Meski begitu, istrinya sejak tadi selalu gelisah. Posisinya terus berpindah dan tidak tenang seperti biasanya. Tangan Bintang terulur menyentuh dahi Sinar, tetapi tidak ada perubahan signifikan pada suhu tubuh sang istri. “Belum tidur, Bun?” tanya Bintang. Detik selanjutnya, Sinar langsung membuka mata. Menatap Bintang yang tengah duduk melihatnya dengan khawatir. “Nggak enak badan?” Bintang kembali bertanya. “Lapar? Atau, apa?” Sinar menggeleng. Menepuk bantal Bintang, meminta suaminya itu agar kembali merebahkan tubuh. Bintang membawa tubuh Sinar ke dalam pelukannya saat ia kembali berbaring. “Jangan banyak pikiran, aku nggak mau kamu stress.” “Mas.” Si

