98~DS

1215 Kata

Rencana membawa Sinar menemui Ruby, akhirnya tinggal rencana. Sang mama ternyata tidak berada di rumah. Wanita itu beralasan, sudah memiliki janji lebih dulu dengan temannya. “Maaf, ya,” ujar Bintang sambil memangku Asa di taman kecil di pekarangan rumah Praba. “Mungkin, ibu saya belum bisa menerimamu dengan hangat seperti bu Arana. Tapi, ayah saya menerimamu dengan tangan terbuka.” Sinar menghela samar. Ternyata, masih saja ada kerikil yang menghambat kebahagiaannya bersama Bintang. Namun, Sinar tidak akan berpatah hati. Ruby bersikap seperti itu mungkin karena belum bertemu dan mengenal Sinar. Jika sudah, wanita itu mungkin bisa berubah pikiran. “Tak kenal, maka tak sayang,” ucap Sinar. “Jadi, pelan-pelan aja.” “Betul,” kata Bintang sembari memutar tubuh Asa agar menatapnya. “Kita j

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN