“Tadi pagi saya ngajakin Bima juga ke sini,” ujar Sinar saat baru memasuki pusat perbelanjaan bersama Elo. “Tapi, dia lagi otewe ke bandara. Mau ke Singapur sama papinya.” “Ooo ...” Elo bersyukur Bima tidak ada di antara mereka. Karena jika tidak, Elo pasti akan tersisihkan. “Nggak ngajak Langit sekalian?” tanyanya iseng. Sinar menggeleng. “Langit, kan, dah punya istri. Tapi kalau ngajak Bima, baru Langit diajak sekalian." “Ooo ... Langit sudah punya istri.” Elo sengaja mengucapkan hal tersebut untuk menyindir Sinar. Dan benar saja, gadis itu tiba-tiba berhenti dan memicing padanya. “Ini mau ngajak perang lagi?” “Nggak, Nar, nggak.” Elo meraih pergelangan tangan Sinar dengan cepat, membawa gadis itu menuju eskalator. “Aku aja sampe nggak ngerokok demi bisa damai sama kamu. Mobilku aja

