“Kita langsung ke intinya.” Bintang tidak ingin bertele-tele menghadapi Rosa. “Siapa ayahnya?” Demi semua hal yang pernah terjadi di masa lalu, Bintang akhirnya pergi menemui Rosa di sebuah kafe. Di ruang VIP. Rosa menunduk, bahunya bergetar kecil menahan tangis. “Kalau pun aku kasih tau, terus apa? Dia nggak mau bayi ini, Mas. Dia minta aku gugurin secepatnya sebelum perutku makin besar.” “Rosa, lihat aku,” pinta Bintang yang duduk di berseberangan dengan wanita itu. “Berapa usia kandunganmu?” “Empat minggu.” Perlahan, Rosa mengangkat wajah. Mempertemukan tatapan kosongnya dengan Bintang. “Apa pak Nolan, ayah dari bayi kamu?” tanya Bintang mencoba tetap tenang. “Bukan.” Rosa menggeleng. “Aku sudah nggak pernah berhubungan sama dia sejak keluar dari Metro.” Bintang menatap tajam.

