Ketika Anda mengunjungi situs web kami, jika Anda memberikan persetujuan, kami akan menggunakan cookie untuk mengumpulkan data statistik gabungan guna meningkatkan layanan kami dan mengingat pilihan Anda untuk kunjungan berikutnya. Kebijakan Cookie & Kebijakan Privasi
Pembaca yang Terhormat, kami membutuhkan cookie supaya situs web kami tetap berjalan dengan lancar dan menawarkan konten yang dipersonalisasi untuk memenuhi kebutuhan Anda dengan lebih baik, sehingga kami dapat memastikan pengalaman membaca yang terbaik. Anda dapat mengubah izin Anda terhadap pengaturan cookie di bawah ini kapan saja.
If you would like to learn more about our Cookie, you can click on Privacy Policy.
Butuh satu jam Kira serta dua teman lelakinya menyelesaikan ruang itu. Mereka memutuskan untuk bersantai sejenak, melepas penat meski hari mulai gelap. Lampu pun mulai menyala menyinari ruang rapat itu. Glen dan Rio banyak membantu membuat segalanya jadi lebih mudah. "Makasih ya karena kalian berdua, pekerjaan kalian cepat selesai." "Sama-sama," ucap Glen dan Rio bersamaan. Mereka saling memandang, melempar tatapan jengkel satu sama lain. "Kira, habis ini kita ke supermarket gue mau traktir lo minuman dingin." Rio berkata lebih dulu, buru-buru menyimpulkan jika Kira ingin pulang bersamanya. "Siapa bilang dia mau pulang bareng lo? Kira pulangnya bareng gue." Bukan Kira yang membalas tapi Glen. "Lo juga jangan kepedean kali, Kira belum tentu mau pulang sama lo," sambar Rio ikut kesal. "

