Jena memandang punggung lebar di hadapannya. Punggung itu milik Jun, dan cowok itu berjalan dengan santainya mendahului Jena. Sebenarnya Jun mungkin saja tidak mengetahui kalau saat ini Jena sudah tertinggal di belakangnya. Sehingga cowok itu tak sengaja terus berjalan dengan santainya. Jena yang hari ini mengikat rambutnya iitu sedari tadi sangat tidak bersemangat melangkahkan kakinya. Bahkan ia hanya bisa memandangi punggung Jun itu di hari yang masih pagi ini. Jun yang akhirnya merasa janggal karena tak ada orang di samping kanan atau kirinya itu pun menghentikan langkahnya. Ia lalu melepas earphone yang sedari tadi ia kenakan dan membalik badannya. Dan alangkahnya terkejutnya ia ketika mendapati Jena yang berjalan dengan mode lesu seperti itu. "Lo kenapa dah?" tanya Jun dengan alis