Di tengah pelajaran jam terakhir, Jena merasakan kandung kemihnya meronta. Ia harus segera menuju toilet saat ini, guna menuntaskan hajatnya. Gadis itu tak bisa berlama- lama menahan lagi. Ia harus secepatnya pergi ke toilet sekarang, tidak peduli harus ke sana sendirian atau tidak. Maka gadis itu dengan cepat mengangkat tangan kanannya itu ke atas sembari berseru, "Bu!" Bu Afni di depan kelas tampak mengangkat kepalanya menatap balik seseorang yang memanggilnya itu. "Ya, Jena?" tanyanya. Jena tampak meringis begitu namanya dipanggil balik oleh sang Guru. "Saya mau izin ke toilet, Bu." Jena mengatakan kalimat itu dengan cengiran lebar di wajahnya. Gadis itu tentu saja malu saat ini karena semua mata di dalam kelas itu tertuju kepadanya. Bu Afni terlihat menggelengkan kepalanya. Ia ber