Sore menuju petang, Giani sudah merampungkan persiapan menginap di rumah orang tua Rarendra. Ada dua tas ransel yang ia siapkan, satu berisi keperluannya dan Rarendra, satunya lagi berisi keperluan Gio dan Gia. Sesuai rencana, Sabtu hingga Minggu besok, Rarendra mengajak mereka berkunjung sekaligus menginap ke rumah orang tua Rarendra, kenyataan yang sungguh langsung membuat perasaan Giani campur aduk. Giani sampai panas dingin, berkeringat sedangkan jantungnya terus berdetak lebih cepat, padahal Rarendra sudah mengabarkannya dari jauh-jauh hari. Sebagai sahabat Sasmita, Giani memang sudah mengenal orang tua Rarendra khususnya ibu Kasih. Namun, perkenalan mereka yang dulu dan sekarang dirasa Giani tak mungkin sama. Giani tak mau berspekulasi bahkan sekadar membayangkan. Meski jujur saja,