Episode 44 : Perang Batin

2069 Kata

Di ruang kerjanya, Rarendra yang masih duduk di kursi kerjanya, menghela napas pelan. Rarendra masih menunggu balasan telepon yang ia lakukan pada Giani. Hari ini, setelah pamit akan membereskan rumah, Giani belum mengabarinya lagi. Giani tak hanya tidak menjawab teleponnya, tetapi Giani juga sampai belum membaca pesan-pesan yang Rarendra kirimkan. Semua pesan masih berconteng dua warna hitam yang berarti, meski pesan WA tersebut telah masuk, Giani belum membacanya. “Aneh. Padahal biasanya anak-anak juga bisa jawab telepon. Gio juga sudah bisa kirim pesan. Ini hape ditaruh mana?” gumam Rarendra. Rarendra merasa, ada yang tidak beres. Tak biasanya Giani dan anak-anak begitu. Jangan-jangan, memang terjadi sesuatu? Mereka kenapa-kenapa, ... atau, ini masih berkaitan dengan kunjungan kami ke

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN