Laura menatap pria paruh baya yang ada di depannya dan pria paruh baya itu menatap dirinya dengan tatapan sendunya. Laura mengangkat sebelah alisnya. Dan dia tidak mengerti kenapa pria ini menatap dirinya dengan tatapan penuh kesedihan memang ada apa dengan dirinya? “Maaf, Tuan. Memangnya ada yang salah pada diriku?” tanya Laura. Javin mendengar pertanyaan anaknya, sungguh pedih sekali ketika anaknya memanggil dirinya dengan sebutan Tuan. Dan seharusnya Laura memanggil dia dengan sebutan ayah. Dan dia ingin bersujud di kaki Laura sekarang. Dan mengatakan beribu kata maaf pada Laura. Namun dia tidak bisa melakukan itu sekarang, dan dia tidak mau membuat semuanya menjadi rumit dengan dirinya yang mengaku sebagai ayah kandung dari Laura. Yang mana Laura mengetahui dirinya sebagai ayahny