Fajar di penthouse rahasia terasa lebih tajam dari biasanya. Bukan karena cahaya, melainkan karena kejelasan situasi yang mencekik. Jafran dan Zumena baru saja kembali dari petualangan nekat mereka di kantor Abimana Group menjelang subuh. Jet pribadi Jafran telah lepas landas dari landasan pacu rahasia, membawa Jason Sanders menuju kebebasan yang mahal di Swiss, di bawah pengawasan ketat Tio. Masa tenggang telah usai. Jafran bergerak dengan efisiensi yang menakutkan. Pria itu sudah mengenakan setelan jas abu-abu gelap, potongannya sempurna, mencerminkan ketajaman pikirannya. Ia berdiri di ruang kerja, telepon satelit di tangannya, berbicara dengan Tio, suaranya pelan dan penuh otoritas, mengatur langkah selanjutnya dalam permainan catur finansial dan hukum yang akan mengguncang Jakarta.

