Lima Puluh Tujuh

1359 Kata

Amar berdiri di sini di ujung danau, tatapannya lurus ke arah depan. Entah apa yang dicarinya selama ini? Cinta? Amar tidak lagi bisa membedakan antara Cinta dan hanya sekedar kasih sayang. Ia kira selama ini perasaan mereka nyata, perasaan yang membuat Amar yakin untuk menjadikan gadis itu sebagai istrinya. Setelah perjuangan berat yang ia lakukan, tetes keringat membanjiri perjuangannya. Nyatanya Amar terpatahkan dengan kata hanya sebagai kakak adik. Tidak kah itu berperasaan? Amar mengepalkan kedua tangan, kuku dari jemarinya sampai memutih membuktikan bahwa kali ini ia benar-benar merasa marah, kecewa, dan tidak percaya menggumpal jadi satu menggerogiti hatinya. Kepala Amar mengadah ke atas mencegah air matanya terjun bunuh diri, membuat ia seperti lelaki malang yang baru saja di b

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN