"Ada apa kamu datang ke sini?" Tatapan Bara terlihat tidak menyukai keberadaan Jihan yang kini sudah terduduk di sofa ruang kerjanya. Bara bisa melihat penampilan Jihan yang begitu berantakan. Meskipun parasnya masih terlihat cantik tetapi kantung mata yang bergelayut menyeramkan itu membuktikan bahwa wanita ini sedang tidak baik-baik saja. "Aku gak bisa lupain kamu." Lagi-lagi kata-kata ini yang kembali ia dengar. Bara membuang tatapannya ke arah lain. Bingung harus menjelaskan seperti apa pada Jihan bahwa Cinta itu tidak bisa di paksa. "Aku sudah punya istri. Jadi lebih baik kamu lupakan aku dan cari kebahagiaan dari lelaki lain yang lebih baik. Aku tidak mau melukaimu lebih banyak karena bagaimana pun kamu adalah ibu dari anakku Arsya. Aku harap kamu bisa mendapatkan lelaki lain y