Pesta Pras Nugroho

1903 Kata

“Mas serius mau ajak aku ke sana? Kalau nanti aku malu-malu in gimana?” “Memangnya kamu mau buat pertunjukan?” pertanyaan serius Zira, justru Rayyan tanggapi dengan gurauan sehingga membuat Zira menepuk punggung tangan Rayyan yang sedang menggenggam tangannya—pelan. “Aku serius, Mas.” “Jangan berpikir yang tidak-tidak, Zira. Percaya sama aku, semuanya akan baik-baik saja. Aku dan Rama akan menjagamu dengan baik. Intinya, kamu tidak boleh jauh-jauh dari kami berdua dan jangan berbicara dengan mereka sekalipun mereka yang memulai.” Mobil yang Rayyan kemudikan berhenti di depan sebuah butik ternama. Butik yang biasa menjadi langganan neneknya. “sekarang, ayo ikut aku.” “Ke mana, Mas?” kegelisahan Zira yang satunya masih belum teratasi sekarang Rayyan sudah mengajaknya ke tempat lain. Kal

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN