Teriakan Rayyan yang menusuk gendang telinga, tentu saja membuat Indah terkejut luar biasa. Niat hati ingin menyambut Rayyan dengan senyuman manis dan sebuah perhatian kecil dengan membawakan Rayyan sarapan yang sempat dia beli di restoran mahal di tengah perjalanan tadi, dia malah dihadapkan dengan situasi ini. Situasi yang entah disebabkan apa? Sampai-sampai Rayyan menatapnya marah dan meneriakinya murka. Indah bangkit dari duduknya begitu Rayyan melangkah mendekat dan sempat menggebrak meja cukup kuat. Brak! “Apa yang kamu katakan pada Zira, Hah?!” Manik mata tajam Rayyan menghunus begitu dalam hingga membuat Indah gagap luar biasa. Ternyata, Hazira lah yang menjadi penyebab Rayyan meneriakinya pagi-pagi begini. Jadi, apakah Rayyan sudah mengetahui kejadian kemarin? “A—apa maksu

