“Jadi, Tuan mau menjual pabrik juga?” “Jangan panggil aku tuan. Panggil Bapak saja.” Pertemuan Rayyan dan tuan Hamzah itu akhirnya terlaksana. Tentu setelah Rama dan Rayyan meminta Indah pindah ke ruangan sebelah. Ruangan Rama yang katanya akan disemprot disinfektan setelah Indah pulang. Rayyan tersenyum pelan. Pembawaan bapak Hamzah di depannya positif sekali. Tampak begitu tenang dan bijaksana sehingga membuatnya sedikit segan. “Baik, Pak dan panggil saya Rayyan saja.” “Mana bisa? Pemilik perusahaan sebesar ini kok mau dipanggil nama saja? Tidak sopan.” “Tidak apa-apa, Pak. Biar kesannya lebih akrab,” balas Rayyan ramah apalagi tuan Hamzah itu sudah seumuran ayahnya. Jauh dari sikap sombong yang biasa ditunjukkan seseorang, tentu membuatnya ingin merendah di depan pria tua itu. “Ba

