Dia Istriku!

1829 Kata

Di sudut ruangan itu, Hazira terdiam cukup lama. Menikmati sisa rasa sakit serta kekecewaan teramat besar yang kembali om Yudha berikan. Sejak tadi, air matanya tidak berhenti mengalir. Terlebih saat dia mengingat bagaimana kata-kata jahat om Yudha tadi juga nyeri di kedua lengannya yang hampir diremukkan dengan sadis. Andai bukan orang terdekat ayahnya yang melakukan semua kejahatan ini, tentu rasanya tidak akan sesakit ini. Mungkin dengan mudah dia melupakan dan menganggap semuanya adalah jalan takdir. Sebenarnya, dia juga belajar melupakan kejahatan yang pria itu lakukan tetapi, takdir memberinya kesempatan untuk mengungkapkan apa yang dia pendam selama 6 setengah tahun terakhir. Sedikit meminta belas kasihan mungkin saja pria itu masih memiliki hati nurani dan perasaan bersalah. Nam

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN