“Yan, kamu dengar yang Yudharsa bilang tadi?” begitu meninggalkan kediaman Yudharsa, Rama langsung mencecar Rayyan dengan bermacam pertanyaan yang muncul di otaknya atas sikap Rayyan yang menurutnya tidak masuk akal. “wanita itu sudah membohongi kamu, Rayyan. Dia sebenarnya tidak mandul. Dia bisa hamil dan ini artinya, Indah sudah tega membohongi kamu. Lalu, kenapa kamu masih melanjutkan transaksi jual beli pabrik itu? Seharusnya kamu batalkan saja apalagi pemiliknya bukan Yudharsa. Jelas sekali jika pria itu menyimpan sesuatu yang tidak biasa.”
“Apa kamu marah?”
Jawaban Rayyan, tentu membuat Rama mendengus kesal. “Tidak. Aku tidak marah. Aku hanya ingin mencekikmu sampai pingsan.” Rama memukul pintu mobil di sampingnya. “bisa-bisanya kamu masih bertanya hah? Jelas aku marah, Rayyan. Di
