Pagi itu, karena dia sempat terlambat memberikan hadiah ulang tahun kepada istrinya. Jonathan membangunkan anak-anaknya yang sedang tertidur di kamar masing-masing. Keduanya sudah dipisah tidurnya semenjak mereka tinggal bersama lagi. Jonathan yang sudah menyiapkan kue ulang tahun dan juga hadiah cincin untuk Larisa. Arsyi yang melenguh bermalas-malasan saat ia bangunkan. “Sayang, ayo dong!” pinta Jonathan. Tapi, tetap saja anaknya enggan untuk bangun dari tidur nyenyaknya. Hari minggu yang di mana dia membiarkan anaknya tidur dengan bebas. Karena baginya membiarkan keduanya tumbuh dengan yang mereka inginkan tanpa lepas dari tanggung jawabnya. “Papa, kan hari minggu,” “Kita mau pergi loh,” rayunya. Arsyi bangun dari tempat tidurnya dan menggaruk kepalanya sambil membuka mata dengan