Siang itu, Larisa menemani kedua anaknya makan siang di kafe yang sedang dia kelola saat ini. Keceriaan anaknya yang berubah drastis semenjak bertemu dengan papa mereka. Larisa sendiri tidak ingin egois, kapan pun Jonathan datang. Dia tetap menerima pria itu, karena dia tidak ingin melarang anaknya bertemu dengan papa kandung mereka. Pamannya juga menerima dengan baik kedatangan Jonathan. Bagaimana pun juga, di usia yang sekarang ini keduanya masih sangat membutuhkan kasih sayang kedua orang tua yang lengkap. Larisa menyangga dagunya sambil melihat anaknya yang makan dengan sangat lahap. "Mama enggak makan?" tanya Arsya yang menyadarkan lamunan Larisa. Sedari tadi dia fokus menatap Arsyi yang benar-benar duplikat dari Jonathan. Mulai dari mata, bahkan beberapa memang mencolok ke Jonathan