"Pris!!" Hana berlari masuk ke dalam kantor polisi lalu langsung memeluk Prisa yang duduk sendirian di salah satu kursi yang ada disana. Hana kaget bukan main saat mendapatkan telfon tengah malam dari nomor tak dikenal yang ternyata itu adalah Prisa yang mengatakan kalau ia sedang di kantor polisi dengan suara yang serak dan terdengar sangat tidak baik-baik saja. "Apa yang terjadi??" Hana melepaskan pelukannya sambil kini menatap Prisa sembari merapikan rambut sahabatnya yang sudah berantakan itu. Prisa menarik napas dalam terlebih dahulu karena ia sudah ingin menangis tapi ia berusaha untuk menahannya, "aku ditipu dan dijebak, Han." "Sama siapa? Sama yang nawarin kamu kerja itu?" Hana sudah menebak karena ia tahu kalau hari ini Prisa ada janji dengan seseorang yang menawarkannya p

