Entah sudah berapa lamanya Dehan berdiri di depan rumah bernuansa putih dan besar di hadapannya. Rumah yang dulu menjadi tempatnya pulang dengan santai, namun sekarang ia harus memantapkan hatinya berulang kali untuk bisa masuk ke dalam rumah ini. "Mas Dehan!?" Dehan dikejutkan oleh sapaan seseorang yang mendekat padanya dengan wajah senang. "Bibi??" "Ya ampun udah lama banget ga lihat mas, akhirnya mas kesini juga. Bibi kangen banget sama mas," ujar wanita yang sudah hendak berumur itu senang sekali sambil memegang-megang tangan Dehan. Walaupun statusnya di rumah ini hanya asisten rumah tangga, tapi ia benar-benar sayang pada Dehan. Bagaimana tidak? Ia bekerja di rumah ini sejak Dehan kecil, ia ikut merasa sedih mendapatkan fakta Dehan bukan anak kandung dari keluarga ini dan memut

