Vanya terbangun dari tidur nyenyaknya. Ya, tidur nyenyak. Bukan maennnnn! Berpikir cepat dikala kondisinya sekarat adalah kemampuan tak terduga yang baru Vanya ketahui. Lucu tapi ngeri. Itulah tiga kata yang menggambarkan dirinya beberapa jam yang lalu saat hampir tak sadarkan diri dan ditemukan oleh seorang dewa penyelamat bersepatu pantofel, yang tak lain dan bukan ternyata Lian--cintanya. Tuhan memang tidak pernah salah dalam menghadirkan penyelamat untuknya. Vanya tidak berbohong apalagi berpura-pura atas ketidakberdayaannya. Ia benar-benar sempat tak sadarkan diri. Namun hanya beberapa menit. Sampai sebuah suara menggelegar milik Lian menyadarkan Vanya. Awalnya Vanya takut, Lian marah besar dan mengamuk Jordan yang sebenarnya tidak salah atas sakit perut Vanya. Kasihan Jordan. H