Ponsel Danisha terus berbunyi sehingga ia merasa tak enak sendiri karena mengganggu konsentrasi Jayden dalam menyetir. Danisha putuskan untuk mengangkat panggilan suara yang berasal dari nomor itu, Bang Oki.
“Halo, Bang?”
“Ada apa, Sha? Tumben lo telepon gue sampai berkali-kali. Sorry tadi gue masih sibuk.”
“Enggak ada apa-apa, Bang. Udah kelar masalahnya,” jujur Danisha.
“Emangnya lo kenapa? Lagi dimana sekarang?” Terdengar nada khawatir Oki di seberang sana.
Sebisa mungkin Danisha menenangkannya. Ia tidak ingin menambah beban Oki yang akhir-akhir ini selalu sibuk. “Gue enggak kenapa-kenapa, Bang. Tapi mobil gue rewel, mogok di jalan yang sepi tadi. Tapi sekarang semua udah teratasi, Bang. It’s okey.”
“Share loc sekarang, Sha!”
“Gue ‘kan udah bilang. Semua udah beres, Bang. Udah
