Rezeki anak sholeh dan selalu sabar menghadapi manusia-manusia yang tingkat kebaikannya seperempat. Misalnya, Lian.
Siang ini mata Vanya dimanjakan oleh hidangan mewah di hadapannya. Aroma harum makanan lezat yang harganya sudah pasti mahal itu langsung menjadi aroma yang terbaik hari ini. Parfum Lian? Lewat!
Dari matanya saja, semua orang pasti tahu bahwa saat ini Vanya tengah bahagia. Bibirnya tidak lelah melengkung ke atas sejak beberapa pelayan datang silih berganti menyajikan makan siang mewah ini. Mulai dari hidangan pembuka, hidangan utama, hingga hidangan penutup. Semuanya masuk di perut Vanya.
"Lo kapan sih, terakhir kali makan di restoran ini? Kelihatannya seneng banget kayak enggak pernah kemari aja," cibir Oki yang merasa ekspresi Vanya berlebihan sejak tadi. Padahal Oki t
