Mataku masih membulat setelah Mbak cantik sedikit menjauhkan dirinya dariku. PLAK! PLAK! PLAK! Aku menampar diriku sendiri. Astaga?! Ini aku tidak sedang bermimpi, 'kan? Atau jangan-jangan di tempat air terjun ini ada hantunya? Dan Mbak cantik kerasukan hantu sampai mau menerima ciumanku? Hrrrrrrr... Seketika aku merinding. “Mbak?” Aku mencoba bertanya pada Mbak cantik atas apa yang terjadi barusan. Tapi, Mbak cantik kelihatan malu-malu. Dia memalingkan wajahnya. HAP! Dengan gerakan cepat aku menahan tangan Mbak cantik. Enak aja dia mau kabur gitu aja tanpa penjelasan! “Mbak cantik bisa tolong jelasin? Supaya Acen nggak mikir yang aneh-aneh. Kenapa Mbak cantik terima ciuman Acen?" Apa mungkin aku terlalu percaya diri menganggap Mbak cantik suka sama aku cuma karena dia