Bella merasa lelah setelah berkendara hampir 3 jam dari Jakarta hingga ke tempat saat ini. Tidak ada yang bisa menggantikannya karena Arseno sejak perjalanan pun hanya tidur dan tidur. Sebenarnya, itu jauh lebih baik daripada Bella harus menanggapi ocehannya dan membuat darah tingginya kambuh. Karena rasa lapar menyerang perutnya, Bella memutuskan untuk berhenti di salah satu rumah makan. Bella berdeham pelan, mengusap tengkuknya karena bimbang apakah harus membangunkan bocah yang tertidur lelap itu atau lebih baik meninggalkannya begitu saja? "Bangun ...," panggil Bella pelan sembari mengguncangkan pundak cowok itu dengan guncangan lembut. Melihat wajah bocah itu tampak tenang dan nyenyak, Bella merasa tak tega membangunkannya. Tapi, bocah itu harus sarapan juga. Bella tidak mau