Tiba di ruangan kantor Alea. Lee berdiri di hadapan Alea yang sudah duduk di kursi kerjanya.
"Jadi, kau sudah memutuskan?"
"Memutuskan apa?"
"Memilih aku," Lee membungkuk dengan meletakan kedua telapak tangannya di atas lengan kursi.
Alea mendongakan wajahnya.
"Siapa bilang?" ditatap mata Lee dengan lekat.
"Aku sudah mendengar semua pembicaraanmu dengan Reno, Lea." Sahut Lee.
"Kalau sudah mendengar, artinya sudah tahu, kalau sudah tahu, kenapa bertanya lagi?" sungut Alea kesal.
"Aku hanya ingin meyakinkan, kalau aku tidak salah mengartikan ucapanmu."
"Jadi tidak yakin? Kalau tidak yakin ya sudah."
"Aduuh, jawab iya aku memilihmu apa susahnya sih? Dari pada pembicaraan kita berputar-putar."
"Katanya sudah mendengar sem ... hmmppp." Lee yang merasa kesal dengan jawaban Alea, m
