Alea terbangun, dibuka mata perlahan, didongakan kepalanya. Bibirnya mengukir senyuman, saat menatap wajah tampan suaminya, Lee. Lee, yang usianya lebih muda darinya, namun pemikiran, dan sikapnya lebih dewasa darinya. Lee, yang tak pernah kehilangan kesabaran, dalam menghadapi sikap 'ngegasnya' yang tak pernah bisa hilang. Lee, yang tak pernah lelah memanjakannya, meskipun pasti merasakan lelah pada tubuhnya. Lee, yang selalu melimpahi dirinya dengan perhatian, dengan cinta, dan kasih sayang. Lee, yang sudah banyak merubahnya, mengeluarkan dirinya dari rasa takut, dan trauma berkepanjangan. Lee, yang mampu menjadi imam sholatnya, menjadi panutan putranya. Lee, si supir m***m, m***m Man, yang ia cintai, ia sayangi, ia hormati.... "Emhhh," Lee menggumam, Alea kembali memejam