Alvin Aliffurrahman, usianya sudah dua puluh lima tahun. Kini ia sudah menjadi pemuda tampan, yang sosoknya tak jauh beda dari ayahnya. Pagi ini ia dalam penerbangan ke Kalimantan. Untuk meninjau perkebunan kelapa sawit, dan tambang batu bara milik perusahaan yang diwariskan kakek buyutnya pada ayahnya. Alvin melirik gadis yang duduk di sebelahnya. Seorang gadis yang berkulit putih, dan bermata sipit, mirip Alvira, adiknya. Tubuh mereka juga sama mungilnya. Alvin menduga, usia gadis di sebelahnya tidak lebih dari lima belas tahun. "Hay.... " Alvin mencoba menyapa gadis itu. "Hay.... " gadis itu tersenyum sambil menolehkan kepala. "Sendirian?" "Nggak lihat Om, kalau saya alone?" mata sipit itu melotot ke arah Alvin. "Maaf, tapi aku kira usiamu masih di bawah lima belas. Aku han
Unduh dengan memindai kode QR untuk membaca banyak cerita gratis dan buku yang diperbarui setiap hari