Saat ini Stev Diego Toshiro sedang berjuang sekuat tenaga melawan 2 iblis hebat di rintangan tahap keempat. Dia harus menang, jika tidak, maka dia akan berakhir di sini dan semua tujuannya dalam mengikuti turnamen ini gagal total, otomatis Stev gagal menyelamatkan para penduduk desa yang terkena penyakit misterius itu.
***
Stev ingin menyerang kedua iblis dengan teknik pedang legendaris, saat ini energi miliknya berkobar dan mata serta pedang sisi merah menyala merah.
"Pedang Api, Teknik Shuriken Api!"
Pedang legendaris mengarah pada 2 iblis pria dan wanita itu, lalu mengeluarkan banyak tembakan api berbentuk shuriken.
Iblis pria dan wanita berusaha menghindar sebaik mungkin dengan berlari dan melompat.
Sesaat kemudian, Stev melesat dan langsung berada di depan iblis pria hingga membuatnya terkejut. "Apa?" kaget si iblis pria.
Setelah itu, Stev menembaki iblis pria dengan shuriken api jarak dekat. "Aakkh!" keluh si iblis pria terkena tembakan shuriken api, dia juga menyerang balik Stev meski badannya terbakar oleh api dari serangan Stev barusan. Iblis pria menyerang dengan kobaran api hitam, Stev berusaha menghindar, namun terkena sedikit di pundaknya.
"Aakkh, panas!" keluh Stev, mengetahui itu dia segera menggunakan kekuatan pedang es untuk memadamkan api hitam. Sementara si iblis pria mencopot bajunya agar api menghilang, kini iblis pria terlihat telanjang d**a, badannya sangat kekar dengan perut sixpack, namun tubuhnya agak gelap, terdapat beberapa luka juga dari serangan shuriken api tadi.
Saat Stev sedang waspada dengan iblis pria, tiba-tiba iblis wanita menyerang dengan cakarnya hingga Stev terkena telak di punggung, tergores cakaran iblis wanita hingga terluka, berdarah dan baju sobek. "Aakkh!" keluh Stev langsung menatap iblis wanita yang ada di belakangnya.
"Hay Sayang! Please jangan lukai suamiku! Atau ini yang akan kamu dapat, maafkan aku," ucap iblis wanita.
Melihat iblis wanita ada di dekatnya, Stev ingin menebas dia, namun tangannya tampak lambat sehingga iblis wanita bisa menghindar dengan mudah. Stev memilih untuk menjauh dari iblis wanita, karena kekuatan iblis wanita bisa memperlambat gerakan saat berada di dekatnya, sungguh kekuatan yang unik dan merepotkan bagi Stev.
"Kenapa kamu menjauh Tampan? Hihihi," ucap si iblis wanita.
"Berisik!" balas Stev sambil mengayunkan dan menyerang iblis wanita dengan kekuatan es. Akan tetapi iblis wanita bisa menghindar, bahkan tampak tersenyum.
"Cihh, sialan!" kesal Stev. "Baiklah, kita coba pakai ini," lanjutnya dalam hati.
Stev melesat cepat mendekati iblis wanita, namun tidak terlalu dekat, dia segera menyerang iblis wanita dengan teknik pedang suci legendaris yang lebih kuat.
"Pedang Es, Teknik Penjara Es!"
Tanah labirin di bawah iblis wanita membentuk lingkaran besar warna biru dan langsung muncul es menjulang berbentuk prisma segi enam, tentu saja mengurung iblis wanita. Sebelumnya si iblis wanita tampak terkejut dan bingung, namun sudah terlambat untuk kabur.
"Sayang!" kaget si iblis pria merasa khawatir, dia berlari mendekati istrinya dan bermaksud untuk menyelamatkan.
Akan tetapi Stev juga menyerang iblis pria dengan teknik pisau es, si iblis pria menjauh dan terus berlari menghindari serangan es milik Stev tersebut. "Kurang ajar!" kesal si iblis pria. Setelah serangan Stev berhenti dia menyerang balik Stev dengan bola-bola api hitam, melihat itu Stev lompat menjauh dan api hitam ada yang mengenai penjara es yang mengurung iblis wanita tadi, ada sedikit ada ledakan, namun hanya membuat penjara es sedikit retak.
Semua serangan bola api hitam berhasil dihindari oleh Stev, dia berada di posisi agak jauh dari kedua iblis. Terlihat iblis pria mendekati penjara es, dan tidak lama kemudian penjara es retak, kemudian semakin retak.
"Apa? Gak mungkin!" kaget Stev melihat itu.
Sekian detik kemudian, akhirnya penjara es hancur dan terlihat si iblis wanita berdiri kelelahan dengan wajah marah. Badan wanita iblis masih tampak membiru karena serangan penjara es, sepertinya serangan es itu mampu membekukan sebagian besar tubuh iblis wanita, meski masih bisa bertahan. Sebenarnya iblis wanita bisa lolos dari penjara es karena menggunakan banyak kekuatan energi gelap.
"Sayang, kamu gak apa-apa kan?" tanya si iblis pria.
"Ini cukup buruk, tapi aku masih bisa bertahan," jawab si iblis wanita sambil menatap tajam Stev, pasti karena sangat kesal. Sementara Stev malah tersenyum melihat itu, sungguh pemuda pemberani.
"Baiklah Sayang, pulihkan dulu kondisimu. Aku akan melawan anak muda nakal itu," ucap si iblis pria dan segera bersiap melawan Stev. Iblis wanita hanya mengangguk karena setuju dengan saran suaminya itu.
Iblis pria melesat maju dan menyerang Stev, sehingga Stev dan iblis pria saling beradu kekuatan lagi, entah menyerang, bertahan atau menghindar. Si iblis pria banyak menghancurkan dinding di ruangan itu, mungkin berbahaya karena bisa saja ruangan ini runtuh. Stev tidak mau jika dia tertimbun di sini, karena nyawa bisa berakhir tentunya.
Sesaat kemudian, Stev tersenyum dan menggunakan kekuatan pedang suci legendaris yang kuat lagi, dia melesat di belakang lawan.
"Pedang Api, Teknik Pilar Api!"
Lima buah pilar api muncul di sekeliling iblis pria dan berputar hingga membuat lawan bingung, dia berusaha menghancurkan pilar api dengan kekuatan api hitam, namun ternyata sulit karena pilar api cukup tebal, mungkin hanya bisa menghancurkan agak lumayan, tapi pilar api segera sempurna lagi. Sesaat kemudian, pilar api itu berputar sangat cepat lalu mengecil dan membakar iblis pria.
"Aaakkh! Panas!" teriak si iblis pria.
"Sayang!" teriak si iblis wanita, dia kesal dan ingin melakukan sesuatu untuk menyerang Stev.
Sesaat kemudian, tiba-tiba ruangan menjadi berubah. "Hah, ada apa ini? Kenapa bisa begini?" kaget Stev saat melihat ruangan berubah menjadi hutan lebat, bahkan sangat luas. Di hutan itu juga tidak ada siapa-siapa, sungguh aneh, tapi hutan itu sepertinya adalah hutan yang sudah dilewati Stev ketika menuju tempat turnamen ini.
Sebenarnya itu adalah kekuatan si iblis wanita, yaitu ilusi. Karena terlihat si iblis wanita yang sebenarnya sedang membantu suaminya, alias si iblis pria untuk memadamkan api. Pasangan iblis itu menggunakan kekuatan api hitam untuk memadamkan api. Tapi kekuatan pilar api sangat kuat dan tidak mudah dipadamkan, padahal sudah memakai api hitam, semua itu pasti karena kekuatan pedang suci legendaris yang menakjubkan itu. Setelah api padam, terlihat si iblis pria sangat kelelahan dan badannya penuh luka bakar.
"Di mana ini? Aku yakin ini pasti tidak nyata!" gumam Stev masih terlihat di hutan lebat.
"Stev, kamu lagi ngapain di sini?"tanya Khen tiba-tiba datang dari belakang. Hal itu membuat Stev sangat terkejut dan merasa tidak percaya.
"Khen? Kenapa kamu bisa ada di sini?" tanya Stev bingung.
"Sebenarnya aku menyusul mu, hehe!"
"Apa? Gak, itu gak mungkin. Kenapa kamu harus melakukan itu?"
"Ya, aku sangat khawatir padamu, begitu juga para penduduk desa. Mereka gak mau kamu kenapa-napa, jadi aku ke sini untuk membantu," jawab Khen semakin mendekat.
Stev merasa terharu karena semuanya mengkhawatirkan dirinya, meski itu sebenarnya hanya ilusi, tapi pasti para penduduk asli mengkhawatirkan dirinya, termasuk keluarga, Khen dan lainnya. Tentu saja Kakek Hamzo juga khawatir, karena Stev adalah salah 1 muridnya.
Sepertinya pikiran Stev sedang terpengaruh dengan ilusi milik iblis wanita, karena Stev lupa dan tidak sadar bahwa apa yang dilihatnya sekarang hanyalah ilusi belaka.
Saat Khen sudah di dekat, tiba-tiba ...
"Jrass! Jrass!"
Stev terkena cakaran Khen yang berubah menjadi iblis wanita, dia terkena dua kali cakaran di bagian depan badannya.
"Ughh!" keluh Stev kesakitan dan tentu saja terluka parah.
Seketika itu juga, ruangan kembali pada tempat labirin sebelumnya, tampak si iblis wanita tertawa puas karena berhasil menipu Stev. Keadaan sungguh bahaya bagi Stev, apalagi terlihat si iblis pria tampak sehat kembali, meski bekas luka bakar masih terlihat di bagian tubuhnya.
Apakah Stev masih bisa selamat? Hanya keajaiban dan semangat yang mungkin bisa diharapkan.
TO BE CONTINUED