Giska sedang duduk di bagian bawah tangga dan memainkan ponselnya saat sebuah pesan masuk. Yandi : Ngelamun aja, jalan yuk. Giska mengerutkan dahi sebelum mendongakkan kepala dan memandang berkeliling, mencari si pengirim pesan. Yandi, kakak kelas yang dulu pernah menjadi kakak kelas favoritnya itu tersenyum jahil seraya melambaikan tangannya. Pria itu berdiri tepat di samping pintu administrasi kampus. Giska : Jalan kemana? Yandi : Kemana aja. Makan boleh. Nongkrong boleh. Giska kembali terdiam. Dia tidak memiliki acara setelah selesai kuliah. Dan tawaran Yandi sebenarnya cukup bagus. Tidak ada salahnya kan kalau dia pergi berdua dengan Yandi? Yang Giska tahu, Yandi saat ini sedang tidak berkencan dengan siapapun. Dan Yandi juga tahu kalau saat ini Giska sudah tidak memiliki hu