Arthur berdiri dengan wajah bengisnya. Dia menggeram karena rencananya gagal membawa Crystal. Pun ternyata Ruby bisa lepas dari cengkramannya.
"Kak, tolong, biarkan kami pergi. Ini Cassie lagi sakit, Kak," pinta Crystal, lirih.
Arthur tak merespon segera. Harusnya dia tak lengah dan membiarkan Ruby di bawah pengawasan para ajudannya yang bodoh ini.
Ruby menarik Crystal dalam pelukannya, menatap remang pada Arthur meski tenaganya pun nyaris terkuras. Jika tak ada yang datang lagi menolong mereka, maka bisa dipastikan nyawa mereka akan tergadai.
"Crystal ... udah jadi istriku. Sebaiknya kamu berhenti dengan semua keserakahanmu untuk memilikinya. Sampai kapan pun, Crystal nggak akan pernah memilihmu, Arthur," lirih Ruby.
Pria bernama Arthur itu hanya tertawa melihat binar takut pada para
