30 : Pernyataan Tidak Terduga

2418 Kata

Ishana memilih pergi camping tanpa memberitahu ibu dan adik tirinya. Lagi pula apa yang dikhawatirkan? Izin atau pun tidak, mereka tetap bersikap semena-mena. Ishana selalu salah di mata mereka. Berniat melewatkan kesempatan mengenal lebih dekat rekan kerja, demi keluarga yang jahat padanya adalah sebuah pemikiran yang bodohh. Untungnya waktu itu Ishana masih memberi jawaban abu-abu pada Vodka, kemudian setelah berhari-hari mempertimbangkannya secara matang-matang, dia jadi yakin dengan keputusannya sekarang. Saat ini Ishana dalam perjalanan menuju cafe, diantar oleh Kaivan dengan membawa satu ransel besar yang memuat perlengkapan untuk dua hari ke depan. Rasanya antusias sekali. Sudah lama Ishana tidak bepergian. Dia rindu melihat suasana baru, pemandangan baru, juga tempat baru. Harapa

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN