Drean berjalan sambil menunduk harusnya dia mengatakan sesuatu pada Jessica. Dan kini dia benar-benar menyesal sampai kapan harus menahan perasaannya. Berpura-pura tidak tahu bahwa Jessica menyukainya. Semua ini tak adil bagi perempuan itu. Tapi apa Drean harus memaksakan keadaan? Dia tahu takdir Jessica dan dirinya tidak akan pernah bahagia. "Kau dari mana?" Baru saja Drean membaca mantra dan gerbang Argenta terbuka Vile sudah berdiri di pohon pinus dengan tangan bersedekap. Drean berjalan melewatinya. Dia bersikap tak acuh kepada saudaranya itu. Jaket jeans dengan celana berwarna cokelat kebesaran dan sepatu berwarna putih menempel di badan Vile. Menambah ketampanan lelaki satu itu. "Apa pedulimu?" celetuk Drean. Lelaki itu berjalan mendahului Vile. Vile menat