Jevan menjauhkan kuku panjangnya dengan wajah datar. Deru napasnya masih terasa. Dirinya sudah kembali. Jujur sejak tadi Jovanka juga menahan napasnya. Dia juga takut sebenarnya tapi entah keyakinan dari mana Jevan tak akan menyakitinya. Sayap di belakang tubuh Jevan berwarna hitam pekat dan besar dengan ujung - ujungnya yang bisa berubah layaknya pisau kapan saja. Jovanka belum pernah melihat sayap sebesar ini. Jevan seperti malaikat bersayap dengan tampilan yang berbeda untuknya. Sebutan monster tak cocok untuk Jevan. Meskipun memang agak menyeramkan tapi tak seburuk itu. Jevan meringkuk dengan wajah menunduk. Dia seperti linglung dan tak tahu apa-apa. Srak! Duar! Dengan secepat kilat Jevan menggerakkan tubuhnya dan meraih Jovanka dalam pelukannya. Sebuah