"Aku sudah tidak tahan lagi! Tugasku hanya untuk merawatmu, kenapa kau menyuruhku mengepel seluruh lantai apertemenmu!" Mikaela membanting pelan alat pel yang ia pegang. Ia sadar bahwa dirinya sudah dibodohi Darren. "Aku akan membayarmu lima kali lipat." Darren dengan santai membolak-balik korannya. "Aku bukan pembantumu kak, lagipula kau terlihat sangat sehat." satu titik peluh menetes di dahi Mikaela, ia mengusapnya dengan punggung tangan. Sejak tadi pagi ia menyapu, membereskan seluruh apertemen Darren dan terakhir Darren menyuruh Mikaela untuk mengepel karena remahan biskuit yang Mikaela bawa untuknya berserakan dilantai. Pagi-pagi sekali Darren menelponnya untuk datang membuatkan sarapan, setelah sebelumnya pria itu memaksa merebut ponsel Mikaela dan dengan lancang menelpon